Sebuah drum besi dapat mengapung di dalam air disebabkan oleh? Nah, ini penjelasan rincinya. Sebuah drum besi dapat mengapung di dalam air disebabkan oleh prinsip Archimedes. Prinsip dalam ilmu pengetahuan ini menyatakan bahwa benda yang terendam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Ketika sebuah drum besi ditempatkan di dalam air, berat drum besi akan menekan air di sekitarnya. Gaya tekanan dari air ini akan membuat gaya apung yang berlawanan dengan gaya gravitasi yang bekerja pada drum besi. Jika gaya apung yang dihasilkan lebih besar dari berat drum besi, maka drum besi akan mengapung di atas air.
Hal ini terjadi karena densitas drum besi lebih besar daripada densitas air. Densitas adalah perbandingan antara massa suatu benda dengan volume yang ditempatinya. Jika densitas benda lebih besar dari densitas fluida (dalam hal ini air), maka benda tersebut akan tenggelam. Namun, jika densitas benda lebih kecil dari densitas fluida, benda tersebut akan mengapung.
Dalam kasus drum besi, gaya apung yang dihasilkan oleh volume air yang dipindahkan oleh drum besi lebih besar daripada berat drum besi itu sendiri, sehingga drum besi dapat mengapung di dalam air.
Apa itu prinsip Archimedes?
Prinsip Archimedes adalah prinsip fisika yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Yunani kuno bernama Archimedes. Prinsip ini menjelaskan tentang gaya apung yang bekerja pada benda yang terendam dalam fluida, seperti air.
Prinsip Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang terendam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Gaya apung ini berlawanan arah dengan gaya gravitasi yang bekerja pada benda.
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep densitas. Densitas adalah perbandingan antara massa suatu benda dengan volume yang ditempatinya. Jika densitas benda lebih besar dari densitas fluida, benda tersebut akan tenggelam. Namun, jika densitas benda lebih kecil dari densitas fluida, benda tersebut akan mengapung.
Ketika sebuah benda terendam dalam fluida, seperti air, benda tersebut akan mendorong fluida di sekitarnya. Gaya tekanan dari fluida ini akan menghasilkan gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Sebagai contoh, jika Anda mengambil sepotong logam dan meletakkannya di atas air, logam tersebut akan tenggelam karena densitas logam lebih besar dari densitas air. Namun, jika Anda membentuk sepotong logam menjadi sebuah kapal yang memiliki volume yang lebih besar dibandingkan dengan volume air yang dipindahkan, maka kapal tersebut akan mengapung di atas air karena gaya apung yang dihasilkan lebih besar daripada berat kapal itu sendiri.
Prinsip Archimedes memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam desain kapal, penyelamatan, industri penerbangan, dan banyak lagi. Prinsip ini membantu kita memahami fenomena mengapung dan tenggelam benda dalam fluida.